Friday, January 31, 2020

Menghapal quran sebagai pendidikan dasar anak.

Ketika para ahli berpendapat carilah minat dan bakat si kecil sedini mungkin.  Jangan paksa anak untuk menghapal jika memang kemampuannya bukan dihapalan.  Sebaliknya,  kami meyakini,  pendidikan anak sedari kecil harus dimulai dengan pengenalan kalamallah. Maka,  mulailah mencari guru tahfidz,  agar batin anak bisa tersentuh. Kami percaya,  ayat-ayat Allah sangat bisa menyentuh hati yang masih fitrah, dengan catatan,  kita sebagai orang tua juga harus tetap menjaga fitrah anak tersebut.
Mungkin,  anak kita bukan tipe penghapal,  tapi buat kami,  pendidikan yang awal itu adalah dengan menyentuhkan hati anak kepada kalamallah disamping mengajarkan tentang ketauhidan dan akhlaq-adab. 

Jadi,  menghapal,  yang kita inginkan ke anak-anak bukan agar mereka menang lomba atau memberi target-target tertentu harus hapal berapa Juz.. Oh,  bukan,  itumah bukan guwe bangeet.  Untuk tahap awal,  selama mereka mau menghapal, tidak masalah buat kami.

Layaknya orangtua yang memberi pendidikan terbaik menurut versi mereka,  maka kamipun berusaha memberi pendidikan terbaik versi kami.

Kerika seseorang bisa bersabar dalam sebuah kemaksiatan, seharusnya kitapun wajib bersabar dalam sebuah kebaikan.

Panennya mungkin bukan sekarang,  insyaaAllah panen terbaik didapat pada waktu yang tepat. 
Add to Cart More Info

Sunday, December 29, 2019

Kelak menjadi cerita. Aisy n the jatra III

Desember ini,  umurmu baru 2 tahun 7 bulan. Tapi,  beberapa kejadian membuat kami sebagai orangtua geleng2 kepala.

Ketika dikapal pulang dari trip ke lampung, pertama kali masuk ke dalam ruangan dikapal kau ngambek ngga ketulungan,  sejujurnya emak juga berasa ngga enak karena masuk ruangan yang meski berasa ac dikiit tapi aroma pete lebih mendominasi, membuat emak pun kleyengan ambu pete.  Wkwkwk...  Akhirnya kita jalan keluar ruangan.  Betapa senangnya ketika kau keluar dan memandang laut,  lebih lebih ketika ikut sholat di dak mushola. Mungkin karena nyaman,  ruangannya bersih dan dingiiin, bayi ngga mau selesai dari kegiatan sholatnya.  😀 mukena kebesaran yang dipakai tetap tak boleh dilepas plus kegiatan sholatnya. Setiap kali diajak keluar mushola dan lepas mukena,  bayi tetap menolak.  Mungkin itu caramu mengatakan,  disini lebih nyaman dibanding ruangan ambu pete,  bu hahaha... Jujur,  emaknya juga merasakan hal yang sama.  Wkwkwk..  Akhirnya kita tetap berada dimushola. Trik bayi berhasil...
Karena emak tetap ngga enak sama yang pada mau sholat, mushola hanya punya 3 pasang mukena,  jika 1 dipakai bayi maka hanya 2 pasang yang bisa digunakan penumpang kapal lain. Alhasil,  emak tetap merayu bayi hingga akhirnya seorang bapak baik hati memberikan sebuah permen...
Adek mau permen?  Lepas dulu yaa mukenanya...
Sang bayi ragu-ragu tapi tawaran permen begitu menarik buatnya.  Permen adalah makanan terlarang yang hanya boleh dimakan diwaktu tertentu dengan jumlah terbatas wkwk..
Berhasiiil,  negosiasi lancar,  bayi melepas mukena tapi malu ngga mau ambil permen.  Mungkin orang akan tersenyum ketika melihat mimik muka bayi pertama kali mendapat tawaran permen.  Bola mata tetiba membulat jenaka dan bibir yang seakan akan berucap "wooooow i will get candiii"
Si bapak baik hati tahu bayi Bumalu untuk ambil permen,  akhirnya permen diberikan lewat perantara anak perempuan bapak baik hati.  Daan,  bayi pun mengajak emak keluar mushola menuju tempat duduk di ruangan beroma pete dengan mengulum permen. 😀 setelah permen habisss,  ternyata bayi menarik tangan emaknya, merajuk meminta ke mushola wkwkwk...
Akhirnya kita pun sukses deprok di mushola dengan bayi memakai mukena yang tadi lagi.  Pppfff..  Alhamdulillah penumpang yang sholat sudah tidak ada.  Jadilah kita di muahola nan dingin hingga kapal bersandar.

MaasyaAllah...
Ini cerita mu,  nak...  Anak jaman now usia 2 tahun 7 bulan yang sudah mampu mengelola akal dan trik apapun demi tercapai cita-cita.  Orang-orang didekatmu juga wajib memutar otak agar kau tetap berada dikoridormu namun tetap dapat tersenyum... 😀 baarokallahu fiik..  Semoga kelak kau menjadi anak sholihah dilimpahkan keberkahan dalam kehidupan mu. Aamiiin yaa robbal 'alamiin...
Add to Cart More Info

Thursday, October 24, 2019

Jadikan doa dan istighfar sebagai senjata utama dalam mendidik.

Sampai sekarang,  masih tetap belajar bagaimana mendidik anak-anak yang sesuai dengan yang Allah perintahkan.  Keminiman pengetahuan tentang pendidikan ala Rasulullah, itu salah faktor penghambat.

Bukan manusia namanya jika faktor penghambat itu tidak bisa diminimalisir.   Karena Allah menciptakan manusi sebagai makhluk yang terlihat lemah tetapi dibekali dengan akal dan hati.

Apapun hambatan dalam mendidik anak,  jangan pernah luput untuk berdoa dan banyak bersitighfar. 

Berdoa bukan hanya untuk keberhasilan anak saja,  tapi berdoalah agar dipertemukan dengan komunitas, teman, lembaga  yang sama tujuannya. Berdoa agar diberi kesabaran baik sabar untuk diri dan pasangan, ataupun untuk assatid assatidzah dalam mendidik dan mendisiplinkan anak.  Berdoa agar ananda sabar dalam menuntut ilmu, sabar menghadapi lingkungan baik sekolah ataupun rumah. 

Beristighfar atas segala kesalahan pendidikan dan pengasuhan yang pernah kita terapkan,  beristighfar untuk semua dosa yang pernah kuta lakukan.

Banyak banyaklah istighfar, karena sesungguhnya Allah menyukai hamba yang berani mengakui kesalahnnya dan bertaubat. 

P

Add to Cart More Info

Tuesday, October 8, 2019

Belajar menjadi kakak

Masih lekat dalam ingatan,  ketika sisulung pertama kalinya memiliki adik,  rasa cemburunya sangat dominan,  bagaimana tidak,  selama 5 tahun tanpa adik membuat sisulung hanya tahu orangtuanya hanya punya dia semata.  Masa dimana dia belajar berbagi dengan berbagai macam gaya. Perjalanan panjang yang harus dijalani. 

 Beda sisulung beda juga dengan si tengah yg hanya terpaut 2 tahun memiliki adik.  Dia malah merasa ada teman sepermainan dan juga dikarenakan mereka dibebaskan bermain diluar. 

 Nah sekarang giliran si ganteng yg dulunya berasa sebagai anak bontot,  s3lama 5 tahun pula,  sekarang harus berbagi dengan adiknya.  Berbagai gaya cemburunya muncul dengan tingkah yang beraneka ragam.  Sampai kapan?  Yah tidak ada yang tahu,  berjalan dengan waktu.  Emaknyapun juga masih tetap belajar,  karena karakter tiap anak berbeda-beda. Kadang bisa digiring dengan manisnya kadang membuat pusing kepala. 

 Satu yang tetap harus diingat,  selalu sematkan doa untuk semua buah hati yang kita miliki.  Doa terindah untuk kebahagiaan akhirat mereka karena semua kebaikan hanya datangnya dari Yang Maha Menguasai, Sang Pemilik jiwa-jiwa manusia. Perbaiki perilaku kita, manusia hanya diminta untuk berusaha mendidik dengan didikan yang baik. 

 Laa hawla walaa quwwata illa billah...  

Add to Cart More Info

Friday, October 4, 2019

Ketika rindu melanda.

Nak, camkanlah ini.  kami memintamu  menuntut ilmu syari bukan untuk membuatmu susah dan sengsara.
Ada asa yang merupakan sebuah PR besar orangtuamu, generasi kami, dalam melanjutkan estafet peradaban, hingga kelak engkau jualah yang melanjutkan estafet ini bersama teman dan generasi setelahmu.

Nak,  syurga dan neraka adalah sebuah keniscayaan, kampung akhirat disanalah tujuan langkah ini sejatinya.  Suka atau tidak suka mau atau tidak mau, kaki ini akan tetap menuju kesana,  baik dengan kerelaan atau dengan terpaksa.
Bijaklah dalam mencari bekal menuju kesana dengan sebaik baiknya bekal.

Sungguh,  Allah melihat semua proses yang kau jalani saat ini. Jatuh bangunmu,  setiap letih dan peluhmu,  tak ada yang luput dari pantauan Nya.

Ibu berharap semoga setiap lelah dan letihmu menjadikan kau lebih tegar sehingga dapat menyongsong esokmu dengan gemilang, tetap berada di koridor yang Allah berikan,  tetap menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan dan panutan hidup.

Bersabar dan carilah ridho ilahi, karena sejatinya itulah yang akan menyelamatkanmu.
Add to Cart More Info

Memulai

Bismillah...

Memulai untuk menulis kembali itu membutuhkan ekstra tenaga. 
Tetapi,  terkadang ada rasa ingin menuangkan sesuatu dan berharap semoga tulisan tulisan yang dituangkan dapat bermanfaat.

Menulis bisa menjadi sebuah amal jariyah atau malah bisa menjadi dosa jariyah.  Oleh karena itu,  berhati hatilah dalam menuliskan sesuatu. 

Diam cara teraman dari terjerumus kepada  dosa,  ketika yang terucap hanya makian dan ucapan unfaedah.

Menulis, saat ini buatku sungguh berat,  karena segala sesuatu yang kita lakukan memiliki pertanggung jawaban. 

Add to Cart More Info